Pirates of silicon valley

0
| Selasa, 29 Maret 2011
Ditugaskan menonton film ?? siapa yang tidak suka ?? :),.. yupz,.. itu lah tugas 3 technopreneurship kali ini. merupakan salah satu kegiatan yang paling disuka hampir seluruh mahasiswa. Namun tugas yang diberikan bukan hanya menonton saja, tapi intinya membuat resume  dari film tersebut. 

Jadi, film ini merupakan film semi dokumenter/biografi  tentang para pendiri 2 perusahaan komputer  ternama  yaitu Microsoft dan Apple. Film ini menceritakan masa-masa perkembangan PC dimana Steve Jobs (Apple) dan Bill Gates (Microsoft) sebagainya penggeraknya. Steve Jobs digambarkan sebagai orang yang perfeksionis, idealis, dan tidak suka bila pendapat/rencananya ditentang sehingga pegawainya merasa stres dan sebagian tidak suka dengan perlakuan steve. Steve menyukai seni  dan  keindahan sehingga ia ingin menciptakan perangkat hardware yang artistik dan terlihat berseni tinggi. Steve Jobs dan Steve Wozniak bersama-sama membangun hardware. Steve tidak menyukai IBM yang pada waktu itu merupakan peruasahaan komputer terbesar, karena Steve mempunyai ambisi mempunyai perusahaan sendiri. Berbeda dengan Bill Gates yang sejak SMU sudah menyukai program komputer, dan suka mengutak-atik sistem. Bill Gates bersama Paul Allen meyakini pentingnya software dimasa depan. 

Di film ini dikisahkan bagaimana perjuangan Steve dan Bill Gates dalam membuat perangkat komputer yang layak jual. Steve Jobs yang mencari pinjaman di banyak bank dan ditolak terus menerus, karena penampilan Steve yang urakan. Sehingga steve merubah penampilannya agar diterima pihak bank dan akhirnya Apple lebih dulu berkembang dan terkenal dibanding microsoft. Produk yang diluncurkan beragam, yaitu lisa, machintos, apple II, dan Steve menjadi sukses dalam sekejap. Sementara Steve sudah menciptakan produk-produknya Bill Gates masih berkutat dengan produk Altair. Karena merasa tersaingi dan tidak mau kalah Bill Gates berusaha untuk bergabung dengan Apple dan mengajak kerjasama. Sampai terjadi konflik antara mereka berdua karena Bill Gates mencuri ide Apple dan mengembangkannya menjadi Windows. walaupun begitu akhirnya microsoft mempunyai saham di Apple dan Bill Gates menjadi orang terkaya di dunia dan menciptakan Windows yang digunakan banyak orang sampai sekarang.

Usaha Kreatif Lokal "Rumah Warna"

1
| Selasa, 22 Maret 2011
Hari minggu tepatnya tanggal 20 maret 2011, saya diajak oleh saudara sepupu saya untuk menemani dia berbelanja. Awalnya saya menolak karena tidak jelas dia ingin pergi membeli apa, namun setelah dipaksa beberapa lama, dengan terpaksa pula saya menuruti keinginan dia untuk menemani dia berbelanja. Saya bertanya kepada dia ingin membeli apa, ternyata dia ingin membeli tas buat kuliah.Saya diajak ke outlet Rumah Warna yang ada di Mall Ambarukmo Plaza tepatnya di ground floor. Dia sedang sibuk memilih tas yang ingin dibelinya, begitu pula dengan saya karena tiba-tiba saya mulai tertarik dengan outlet tas tersebut. Banyak model tas yang di pajang di lemari outlet. Setelah diamati, selain menjual tas outlet ini menjual berbagai macam pernak-pernik remaja yang trendi dan fashionable. Pantas saja dari tadi saya perhatikan yang datang ke outlet ini mayoritas adalah remaja, namun tidak menutup kemungkinan ibu-ibu datang ketempat ini pula, karena mungkin saja tertarik dengan koleksi yang di punya oleh Rumah Warna ini. Produk yang dijual selain tas adalah sprei, bed cover, scrapbook, box kertas, frame, tas laptop dan accesoris lainnya. Produk -produk ini berbahan dasar flannel dan semi kulit warna. Iseng-iseng saya mencoba bertanya kepada mba yang menjaga di outlet tersebut(saya lupa menanyakan namanya) apakah ini produk import atau produk lokal, penjaga outlet menjawab bahwa ini produk lokal dan produksi di jogja juga, jadi tas-tas yang dijual merupakan produk original yang dibuat dengan ide dan kreatifitas. Di Rumah Warna juga bisa membuat model tas yang kita inginkan dengan membawa sketsa model tas kemudian diberikan kepada pegawai outlet dan ditunggu beberapa minggu untuk proses pembuatannya. Harga yang ditawarkan untuk pemesanan tas di Rumah Warna sesuai dengan kerumitan dan banyak atau tidaknya bahan yang digunakan untuk membuat tas yang dipesan. Sedangkan harga untuk produk lain cukup terjangkau dan tidak menguras kantong berkisar antara 30 ribu-200 ribu rupiah untuk tas, dan 5 ribu-20 ribu rupiah untuk frame. Setelah puas melihat-lihat dan bertanya kepada pegawai Rumah Warna, saudara sepupu saya juga sudah selesai memilih dan membayar tas yang dia inginkan.

Sedikit informasi, owner dari Rumah Warna ini adalah Nanang Syaifurrozi, dulunya kuliah di Universitas Gajah Mada.  Rumah Warna sudah  ada 7 outlet dengan kepemilikan tunggal di Jogja dan  Semarang,  selain itu sudah dibuka 9 outlet diseluruh Indonesia tersebar di beberapa kota, Yogyakarta, Semarang, Cilacap, Bojonegoro,Samarinda. Outlet di Yogyakarta dapat ditemukan di Mall Malioboro Lt.II dan stand pameran, mall Ambarukma Plaza Ground floor, Galeria mall Lt. II, Ring road utara Pandega satya 15 A Yogyakarta.  Rumah Produksinya beralamat di jalan Pandega Satya 15A Sleman Yogyakarta. Dari awal berdiri pada tahun 2000 Rumah Warna merupakan usaha kreatif lokal yang mampu bersaing dengan produk-produk lain yang sejenis dan mampu bertahan hingga sekarang. Selain itu managemen Rumah Warna semakin berkembang dan mengembangkan penawaran bisnis franchise Rumah Warna. Jadi bagi yang berminat untuk bekerjasama dengan Rumah Warna dapat langsung menghubungi pihak managemen Rumah Warna.
Untuk informasi lengkap tentang francise Rumah Warna disini http://rumahwarna-jogja.blogspot.com/
 

Perjalanan Sukses Pengusaha dan PNS

2
| Senin, 14 Maret 2011
Dia adalah seorang pengusaha berdarah Toraja yang tumbuh dan besar di Kal-Tim, namanya Luther Kombong, selain pengusaha sukses, Luther termasuk tokoh daerah karena pernah duduk dikursi Dewan Perwakilan Daerah mewakili provinsi ini. Ia dikenal sebagai pengusaha unik. Luther sukses di bisnis perkebunan kelapa sawit, padahal jarang sekali atau bahkan hampir tak ada pengusaha lokal yang sukses di bisnis ini. Kebanyakan pengusaha lokal punya bisnis hak pengusahaan hutan (HPH).Di Kal-Tim terdapat beberapa perkebunan sawit, tapi semuanya milik perusahaan besar dari luar Kal-Tim, seperti Astra Agro Lestari, Lonsum, Sinarmas, dan lain-lain.

Yang menarik, Luther termasuk pengusaha terpandang di Kal-Tim yang memulai semuanya dari bawah. Setamat SMA, Luther tak bisa kuliah karena keterbatasan ekonominya, sehingga ia kemudian memutuskan bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Kehutanan Kalimantan Timur. Ketika ia menjadi PNS, ia juga berusaha mencari kesibukan lain, yakni berbisnis kecil-kecilan, seperti usaha restoran, kantin, penyewaan kendaraan, hingga pernah menangani proyek pembangunan prasarana.

pada tahun 1986, Luther mengajukan surat pengunduran diri sebagai PNS. Namun oleh atasan dan rekan kerjanya ia masih ditahan-tahan dan disarankan agar mengambil cuti di luar tanggungan negara saja. Saran itu sempat ia ikuti, tapi kelanjutannya ia tetap memutuskan keluar dari PNS. Semenjak itu ia menjalankan bisnis kontraktor. Ia banyak membangun jalan untuk proyek-proyek transmigrasi dan juga sempat mengerjakan beberapa proyek pemerintah daerah pada masa awal bisnisnya. Akan tetapi dalam perjalanannya kemudian, ia tak berminat lagi mengerjakan proyek-proyek Pemda. Alasannya, urusannya terlalu bertele-tele dan sangat birokratis. Sejak itu ia tak tertarik lagi mengerjakan proyek-proyek pemerintah.

Belajar dari situ, Luther kemudian hanya bersedia bermitra dengan perusahaan swasta murni. Ia lalu dipercaya oleh sejumlah perusahaan besar semisal Sumalindo.Tak heran, bisnis kontraktornya tumbuh sangat pesat. Kendati begitu, sukses Luther tak serta-merta membuatnya puas. Ada kegelisahan dalam hatinya. Ia melihat bisnis kontraktor begitu tergantung pada pihak lain. Ia ingin bisnis yang long-term, bukan bisnis kontraktor. Pilihan yang ada di kepalanya adalah bisnis hotel, rumah sakit, sekolah, atau perkebunan. Namun, ia melihat, berbisnis hotel, rumah sakit dan sekolah di Kal-Tim waktu itu belum memungkinkan. Sementara bisnis tambang batu bara terlalu banyak unsur perjudiannya, sehingga ia kurang tertarik. Setelah menimbang banyak hal, ia memutuskan masuk ke bisnis perkebunan sawit.
Tahun 1998, ia sempat ditawari Departemen Kehutanan untuk memiliki izin HPH. Namun dengan tegas Luther mengatakan bahwa yang dia butuhkan adalah lokasi untuk perkebunan. Tentu saja langkah Luther ini lain dari kebanyakan pengusaha daerah yang lebih suka berbisnis HPH, karena tinggal tebang pohon dan cepat mendapatkan uang. Tahun 1998 itu Luther diberikan hak pemanfatan hutan untuk ditanami perkebunan kelapa sawit seluas 20 ribu hektare. Sejak itulah kiprah Luther di bisnis sawit terus bergulir. Tahun 1999, ia langsung menanam. Kebetulan sekali, waktu itu ia bisa memperoleh bibit bagus dari PT London Sumatera Plantation – yang saat itu gagal menanam karena didemo warga.

Untuk menggulirkan bisnis perkebunan sawit lewat bendera PT Dwimitra Lestari Jaya ini, Luther hanya mengandalkan modal sendiri.Kini bisnis sawit Luther terus berkembang. Konsesi perkebunan yang dipegangnya mencapai 35 ribu ha (di Sangkurilang dan Berau). Hanya saja, konsesi yang kedua (15 ribu ha) masih baru dan kini dikelola putra pertamanya. Dari kebun lamanya sudah 8 ribu ha yang tertanami, dan 3 ribu ha sudah berbuah (panen). Kebun sawitnya itu menyerap sekitar 1.600 tenaga kerja, yang sebagian pekerjanya didatangkan dari desa-desa miskin di Pulau Jawa. Di kebun sawit itu sendiri sudah terdapat pabrik pengolahan sawit dengan kapasitas 30 ton per jam, yang rencananya bakal ditingkatkan menjadi 60 ton per jam.

Langkah Luther tak berhenti di situ. Di lahan perkebunannya, ia juga mendirikan perusahaan kayu lapis (plywood) dan vinil skala sedang. Maklum untuk bisa melakukan penanaman, lebih dulu harus dilakukan pemotongan kayu hutan dengan ukuran diameter 20-30 cm. Agar tak ada kayu-kayu yang terbuang menjadi limbah, ia berpikir sebaiknya mendirikan pabrik pengolahan kayu. Ini juga sesuai dengan aturan pemerintah yang tak membolehkan dilakukan pemusnahan dengan cara pembakaran. Karena itu ia mendirikan PT Panca Karya Marga Bakti yang membuat kayu lapis dan sekarang mempekerjakan 400-an karyawan.

Dari perjalanan bisnisnya itu, Luther menyimpulkan bahwa sukses berbisnis membutuhkan lima prinsip, yakni: mau bekerja keras; punya keberanian (berani mengambil keputusan); jujur (agar meraih kepercayaan dari mitra); memelihara lingkungan; dan punya manajemen/administrasi yang baik. Soal jujur, contohnya, amat penting untuk mendapatkan kepercayaan orang. “Kalau sudah dipercaya orang berarti kami sudah menjadi orang kaya. Karena orang kalau sudah percaya akan berani meminjamkan barangnya atau uangnya kepada kami. Kalau kami tidak dipercaya maka hubungan itu akan putus,” tutur Luther yang kini lebih banyak menyerahkan operasional bisnisnya kepada anak pertamanya.

Kesimpulan yang dapat diambil :

Sukses berbisnis membutuhkan 5 prinsip penting :
-  - Kerja keras
-  - Punya keberanian
-  - Jujur
-  - Memelihara lingkungan
-  - Punya manajemen/administrasi yang baik


Tugas TBO

0
| Kamis, 10 Maret 2011
-          Contoh PDA/Stack dalam Kehidupan sehari – hari
            Stack adalah salah satu struktur data yang memiliki sistem kerja Last In First Out (LIFO), yang terakhir masuk pertama keluar. Dapat di ilustrasikan seperti sebuah tumpukan buku, ketika mengambil sebuah buku di dalam tumpukan itu maka harus diambil satu persatu dari buku yang paling atas dari tumpukan buku tersebut.
            Beberapa contoh ilustrasi yang dapat menggambarkan tumpukan dan cara beroperasinya adalah tumpukan sate, tumpukan Compact Disk (CD), dan lain-lain. Sate misalnya, si pembuat sate menusukan (memasukan) daging sate ke tusukan satu per satu dari ujung tusukan (ujung yang runcing) menuju/mendekati batas pangkal, jika telah dimasak, maka si pemakan sate akan mengeluarkan (memakan) sate satu persatu dari ujung (yang akhir-akhir dimasukan si pembuat, itulah yang awal-awal dimakan). Demikian juga dengan tumpukan CD, orang akan mengambil CD dari tumpukan teratas yang mana merupakan yang terakhir dimasukan di dalam tumpukan.


Catatan Tengah Malam

0
| Rabu, 09 Maret 2011
Judulnya c, Catatan Tengah Malam but actually just say something about my new blog... :)

karena buatnya juga tengah malam gitu,.. hehe

seperti ny asik tulis2 disini.... hmmm
Ok.. Let's Try it  ^_^
 

Copyright © 2010 Just Ratih Blogger Template by Dzignine